Best Moment

Minggu, 18 April 2010

berat badan bisa naik karena hormon

Sabtu, 17/4/2010 | 10:30 WIB

KOMPAS.com — Memang tak mudah menurunkan berat badan, apalagi mempertahankannya. Tetapi, jika Anda sudah berolahraga dan mengatur pola makan namun tetap gagal mencapai berat yang Anda inginkan, jangan langsung merasa bersalah. Kadang-kadang kegagalan ini tak ada hubungannya dengan kurangnya upaya Anda.

Ternyata, ada hormon-hormon tertentu yang memegang peranan penting dalam mengatur berat badan kita. Hormon-hormon tersebut dipengaruhi oleh perilaku dan kondisi kesehatan tertentu sehingga membuat Anda kesulitan mencegah timbangan naik.

Ketika waktu istirahat Anda berkurang, atau tidur tidak nyenyak, Anda pasti merasa kelelahan keesokan harinya. Nah, waktu istirahat yang kurang ini bisa mengacaukan kebiasaan makan sehat Anda. Penelitian yang diterbitkan di Annals of Internal Medicine menunjukkan bahwa orang-orang yang hanya tidur empat jam sehari selama dua malam berturut-turut akan meningkatkan ghrelin (hormon yang memicu rasa lapar) 28 persen, dan menurunkan leptin (hormon yang menyampaikan pada otak bahwa Anda kenyang) hingga 18 persen.

Kekacauan hormon itu menyebabkan peningkatan nafsu makan, di mana Anda bisa tergoda untuk makan makanan yang manis, berkarbohidrat tinggi, dan menolak sayuran. Apabila kondisi ini masih ditambah stres, risikonya bisa dobel, karena kortisol (hormon stres) juga bisa meningkatkan nafsu makan dan mendorong kita untuk menyantap makanan yang tinggi lemak dan tinggi kalori.

Kalau Anda merasa lelah dan rasa lapar mulai menyerang, Anda bisa tetap makan, asal memilih cemilan yang sehat dan mampu memberikan tambahan energi. Kombinasi karbohidrat kompleks dan protein, seperti roti gandum dengan selai kacang, bisa menjadi alternatif. Untuk mengurangi stres, Anda bisa melakukan olahraga apa saja yang Anda sukai. Yoga dan latihan pernapasan juga membantu.

Di luar hormon, sebenarnya ada kondisi kesehatan lain yang bisa memengaruhi berat badan Anda. Anda mungkin pernah mendengar tentang sindrom metabolik, yang menurut American Heart Association telah memengaruhi lebih dari 50 juta orang Amerika. Sindrom ini merupakan sekumpulan kondisi medis, termasuk tingkat insulin yang tinggi, tekanan darah tinggi, dan lemak di sekeliling pinggang, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan masalah kesehatan lain.

Kadar insulin yang meningkat kerap dikaitkan dengan penambahan berat badan, demikian menurut Jacob Warman, MD, kepala bagian endokrinologi di The Brooklyn Hospital Center di Brooklyn, New York. Bila muncul bersamaan dengan kortisol, insulin menyebabkan lemak disimpan di bagian dalam rongga perut. Lemak ini juga bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Namun, tak ada kata terlambat untuk memperbaiki kondisi ini, bila Anda mau. Untuk itu Anda cukup mengubah gaya hidup. Makanlah makanan yang rendah kalori dan rendah lemak, minimalkan karbohidrat, dan olahraga sedikitnya 30 menit sebanyak tiga kali seminggu.


http://female.kompas.com/read/xml/2010/04/17/10305129/Berat.Badan.Bisa.Naik.akibat.Hormon-12