Best Moment

Senin, 15 Februari 2010

Tips SEHAT cegah Stroke

Rizaldy Pinzon, dr, MKes, SpS
Pengantar
Stroke adalah penyebab kecacatan dan kematian yang utama. Data Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2007) memperlihatkan bahwa stroke adalah penyebab kematian utama di RS. Stroke merupakan penyebab kecacatan yang utama pula. Stroke berdampak buruk bagi penyandangnya, dan juga bagi keluarganya. Beban ekonomi akibat stroke juga sangatlah tinggi.
Setiap tahun pada tanggal 29 Oktober diperingati sebagai hari stroke sedunia. Perhimpunan stroke dunia (World Stroke Organization) menggagas hari setroke sedunia tersebut dengan sebauh pesan setiap hari “stroke dapat dicegah, dan stroke dapat diobati”. Pencegahan terhadap stroke dimulai dengan memahami faktor risiko stroke, dan memberikan penanganan terhadap berbagai faktor risiko tersebut secara memadai. Penanganan stroke dimulai dengan mengenali gejala stroke secara dini, memberikan diagnosis yang tepat, dan memberikan pengobatan yang tepat sedini mungkin.
Tips SEHAT cegah stroke
Berbagai kajian menunjukkan bahwa pencegahan adalah lebih baik daripada mengobati stroke. Pencegahan sebelum terkena stroke pada orang yang sehat/ tanpa riwayat stroke disebut dengan pencegahan primer. Pencegahan serangan ulang pada orang yang sudah pernah terkena stroke disebut dengan pencegahan sekunder. Pencegahan terhadap hipertensi, diet yang buruk, dan merokok adalah lebih baik dan lebih murah daripada semua terapi yangcanggih untuk stroke (terapi trombolitik atau vitamin saraf yang paling canggih sekalipun) (Litt, 2007).
S = Seimbang gizi
Pertahankan gizi yang seimbang. Konsumsi lemak berlebih akan meningkatkan risiko hiperkolesterolemia. Perbanyaklah konsumsi sayur dan buah. Sayur dan buah terbukti mengandung banyak anti oksidan dan vitamin. Beberapa penelitian terdahulu membuktikan manfaat konsumdis anti oksidan dan serat memperbaiki profil lemak darah, menurunkan tekanan darah, dan mencegah komplikasi kardiovaskuler.
Konsumsi makanan cepat saji berlebih tidaklah diajurkan. Kandungan natrium (garam) pada makanan cepat adalah relatif tinggi. Prubhaan pola makan di berbagai negara berkembang diengarai sebeagai dalah satu nyebab meningkatnya penyakit kardiocerebrovaskuler di berbagai negara berekmabng (termasuk Indoneisa).
E =Enyahkan Rokok
Merokok secara konsisten dihubungkan dengan peningkatan penyakit jantung, hipertensi, stroke, dan kepikunan. Hal initidak hanya menyerang orang yang merokok, namun juga perokok pasif. Penelitian Lantz, dkk (2008) menunjukkan bahwa merokok akan menurunkan aliran darah ke otak. Hal ini lebih teramati pada individu yang memiliki hipertensi.
H = Hindari stress
Strees meningkatkan tekanan darah, menurunkan daya tahan tubuh, menghambat regenerasi jaringan, dan menurunkan sensitivitas insulin (berujung pada diabetes melitus). Beberapa penelitian mengkonfirmasi peningkatan risiko hipertensi dan stroke pada populasi degan masalah psikososial yang berat.
A = Awasi tekanan darah
Berbagai penelitian secara konsisten memperlihatkan bahwa hipertensi merupakan faktor risiko stroke yang signifikan. Semua bentuk hipertensi dihubungkan dengan peningkatan risiko stroke (Fuentes, dkk, 2007). Penelitian Suarez (2007) menunjukkan bahwa pada penderita stroke, hipertensi ditemukan pada 74,8% kasus. Hipertensi seringkali pula dijumpai bersama dengan faktor risiko stroke yang lain (misalnya: diabetes dan hiperkolesterolemia). Kehadiran berbagai faktor risiko ini akan meningkatkan risiko stroke secara signifikan.
Hipertensi seringkali tidak bergejala. Pasien datang berobat ketika kerusakan sudah sedemikian parahnya. Hal inilah yang menyebabkan hipertensi dikenal sebagai “the silent killer”. Waspadailah tekanan darah tinggi pada anda dan orang-orang terdekat anda. Ukurlah tekanan darah anda secara berkala. Bila tekanan darah anda diatas 140/90 mmHg, maka anda dinyatakan menderita hipertensi. Hipertensi dapat dicegah dan diberi tatalaksana yang tepat bila dikenali secara dini.
T = Teratur berolahraga
Aktivitas fisik terbukti memperbaiki aliran darah, menurunkan kadar kolesterol darah jahat, menurunkan berrat badan, dan menurunkan tekanan daah. Aktivitas fisik yang bersifat aerobik terbukti menurunkan risiko stroke. Olahraga terbukti pula menurunkan tekanan darah 4-9 mmHg. Pencegahan merupakan tindakan yang lebih murah dan bermanfaat. Mari bersama mencegah stroke.
Rizaldy Pinzon, dr, MKes, SpS
RS Bethesda Yogyakarta INDONESIA
www.strokebethesda.com







1 komentar:

gienzphantom mengatakan...

nice info..
semoga jauh dari stroke deh..

refollow di sini dunk..
http://gienzphantom.blogspot.com
terima kasih..